Menurut Agus Purwadi Kepala Program Kendaraan Elektrik Indonesia dari Institut Teknologi Bandung, pihaknya menguji kendaraan beroda empat konvensional bermesin bakar, kendaraan beroda empat hybrid, dan kendaraan beroda empat plug-in hybrid. Pihaknya membandingkan kendaraan beroda empat Toyota Corolla, Prius Hybrid, dan Prius Plug-in Hybrid.
Sebelumnya Agus membeberkan data sementara hasil pengujian di kota Bandung. Tapi, pihaknya juga sempat mencoba membawa tiga jenis kendaraan itu untuk penggunaan jarak jauh dari Bandung ke Garut.
Mobil konvensional Corolla diisi lima orang, sementara Prius Hybrid dan Prius Plug-In Hybrid diisi empat orang. Kondisi AC diset menyala dengan suhu kurang lebih 22 derajat celcius. Selama dikendarai, semua kendaraan beroda empat diset memakai Eco Mode. Kondisi jalan yang dilewati beragam, dari jalan kota, jalan tol, jalur menanjak dan menurun, sampai macet.
Dalam pengujian ini, kendaraan beroda empat bermesin bakar menempuh jarak 215,4 km, Prius Hybrid 215,1 km, dan Prius Plug-in Hybrid 203,6 km. Dalam menjangkau jarak itu, kendaraan beroda empat Corolla mengonsumsi materi bakar sebanyak 21,5 liter, Prius Hybrid 10 liter, dan Prius Plug-in Hybrid 6,5 liter.
Konsumsi materi bakarnya untuk Corolla sekitar 10 km/liter, Prius Hybrid 21,4 km/liter, dan Prius Plug-in Hybrid 31,2 km/liter. Untuk diketahui, Prius Plug-in Hybrid dapat digunakan mode elektriknya. Artinya, kendaraan beroda empat ini dapat dijalankan dengan tenaga listrik murninya dengan jarak terbatas. Saat pengujian, jarak tempuh elektriknya mencapai 77,4 km atau 38 persen.
Baca juga: Toyota Sumbang Mobil Hijau
|
“Antara hybrid dan plug-in hybrid memang tidak terlalu jauh perbedaannya. Artinya, jikalau digunakan jarak lebih jauh, Plug-In Hybrid pakai mode hybrid (menggabungkan mesin bakar dan motor listrik) lebih sering (daripada ketika penggunaan harian yang rasio penggunaan motor listrik murninya lebih banyak alasannya ketika macet mesin bakar mati-Red),” kata Agus alam program Gaikindo International Automotive Conference di arena GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Selasa (7/8/2018) kemarin.
Tapi ini gres hasil sementara. Agus menyebut, pengujian ini belum berakhir dan masih ada lagi data yang harus dikumpulkan.
“Angka dari sampel itu harus ditambahkan (pengujiannya) untuk mendapat data besar untuk analisis dan hasil lebih baik,” kata Agus.
Mobil-mobil ramah lingkungan itu akan diuji di beberapa kota di antaranya Bandung, Jakarta, Solo sampai Yogyakarta. Beragam jenis jalan sampai suhu lingkungan bakal menjadi medan pengujian.
Cek video Samurai Listrik Mitsubishi ‘Membelah’ Arena GIIAS 2018
Di Indonesia, mobil multi purpose vehicle atau MPV masih jadi yang paling laris. Hal ini tidak terlepas dari karakteristik dan kebutuhan pasar, yang umumnya menginginkan mobil berkapasitas besar sehingga mampu memuat banyak penumpang dan barang untuk bepergian sekeluarga. Tak heran,... selengkapnya
Mitsubishi Outlander PHEV yang terparkir di Kemenperin Foto: Khairul Imam Ghozali Jakarta – Kementerian Perindustrian menjawab soal informasi mangkraknya mobil listrik sumbangan Mitsubishi. Mobil-mobil itu sudah mulai disalurkan ke instansi lain selain Kemenperin. “Seminggu sebelum lebaran kita sudah bagikan, alasannya... selengkapnya
Selain mobil pribadi, salah satu jenis mobil di Indonesia yang cukup banyak dibeli masyarakat yakni mobil niaga. Dilihat dari namanya juga pastinya sobat sudah mengetahui mengenai mobil niaga ini, ya mobil niaga ini adalah mobil yang khusus dilahirkan untuk kebutuhan... selengkapnya
Belum ada komentar